MANEJERIAL SWADAYA MASYARAKAT PERKEBUNAN DALAM MENGELOLA EKO WISATA STUDI KASUS OBJEK WISATA BUKIT BELEUNDUNG

  • Euis Balillah Akademi Pariwisata Citra Buana Indonesia
  • Rafdi Rafdi Akademi Pariwisata Citra Buana Indonesia
  • Lisda Lestari Akademi Pariwisata Citra Buana Indonesia
Kata Kunci: Manajerial, Empowerment, Potensi Sumberdaya, Bukit Beleundung.

Abstrak

Abstract - The problem in this research is managerial or plantation community empowerment strategies in managing tourism objects in their environment. The case used for research is Bukit Belendung ecotourism, a tourist attraction located in the Goalpara tea plantation, Sukabumi district, precisely PTP VIII. Tourism destinations that are included in ecotourism are a manifestation of the PTP VIII Program which not only manages tea plantation products, but also uses the land around tea plantations for Agro Tourism. From the results and discussion of the research, it shows that the pattern of empowerment of the Avdelling II community with limited potential for human resources, finance and land but is able to manage tourism objects with managerial principles as evidenced by Participatory planning, potential empowerment, conception and selling power strategies, start-up strategies, and visitor circulation. The implications include the addition of economic value, unproductive land use, the occurrence of mobility interactions with outside communities, comparison materials and pilot projects for other plantation communities. The research design applied is descriptive design, The method of take to data by observation and direct dialogue.respondance on research are leader of avdelling II Goalpara and and the pioneers who initiated the establishment of the Beleundung hill tourist attraction. The effect of studying on this survey can be followed up to a discussion on a wider scope, both territorially and conceptually and theoretically. This can be a benefit or contribution both to a more accurate theoretical framework and of greater practical value.

Abstrak - Permasalahan dalam penelitian ini adalah Manajerial atau strategi pemberdayaan masyarakat perkebunan dalam mengelola objek wisata di lingkungannya. Kasus yang dijadikan penelitian adalah ekowisata Bukit Belendung, merupakan objek wisata yang berada di perkebunan teh Goalpara kabupaten Sukabumi tepatnya PTP VIII.  Destinasi wisata yang termasuk dalam eko wisata merupakan manifestasi dari Program PTP VIII yang bukan hanya mengelola produk hasil perkebunan teh, tetapi juga pemanfaatan lahannya di sekitar perkebunan teh untuk Agro Wisata. Dari hasil dan pembahasan penelitian menunjukkan  bahwa pola pemberdayaan masyarakat avdelling II dengan keterbatasan potensi SDM, financial dan lahan namun mampu mengelola objek wisata dengan kaidah – kaidah manajerial yang dibuktikan melalui Participatory planning, pemberdayaan potensi, konsepsi dan strategi daya jual , strategi star up, dan sirkulasi pengunjung. Implikasinya meliputi penambahan nilai ekonomi, pemanfaatan lahan yang tidak produktif, terjadinya mobilitas interaksi dengan masyarakat luar, bahan perbandingan dan pilot project bagi masyarakat perkebunan lainnya. Desain penelitian yang diterapkan adalah Desain  Deskriftif ,teknik pengumpulan data melalui observasi dan wawancara. Respondence dalam penelitian ini adalah kepala avdelling II Goalpara dan Pioner pencetus berdirinya objek wisata bukit Beleundung. Hasil pembahasan dari penelitian ini sekiranya bisa di tindaklanjuti ke pembahasan pada cakupan yang lebih luas, baik secara teritorial maupun konsepsi dan teoritisnya. Hal ini bisa menjadi manfaat atau sumbangsih baik untuk kerangka teoritis yang lebih akurat  maupun nilai praktis yang lebih besar.

Diterbitkan
2022-04-30