Hubungan antara Karakteristik Sosio-Demografi dan Penggunaan Taman dengan Subjective Well-being Penduduk Kota Surabaya
Abstrak
Selama pandemi COVID-19, taman dinilai memiliki manfaat lingkungan dan kesehatan yang lebih krusial (Huerta dan Utomo, 2021). Penelitian terdahulu menyatakan bahwa keberadaan taman turut berperan dalam kesejahteraan masyarakat sekitarnya, baik secara fisik maupun psikis. Kesejahteraan ini bisa dinilai secara subjektif oleh tiap individu dan dikenal dengan istilah subjective well-being (SWB). Kondisi SWB seorang individu bisa dipengaruhi banyak faktor, di antaranya yakni karakteristik sosio-demografi mereka sendiri dan penggunaan ruang terbuka hijau di sekitarnya. Adanya kebijakan pembatasan yang diterapkan selama pandemi dalam berbagai aspek (termasuk ruang publik) di Kota Surabaya, mampu memunculkan indikator-indikator stres yang berdampak pada SWB dan kesejahteraan sosial. Sehubungan dengan kondisi tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara karakteristik sosio-demografi dan penggunaan taman dengan subjective well-being penduduk Kota Surabaya sebelum dan selama pandemi COVID-19. Penelitian ini melibatkan 500 responden dengan metode pengumpulan data yang dilakukan melalui survei primer dan sekunder. Karakteristik sosio-demografi, penggunaan taman, dan kondisi SWB diidentifikasi menggunakan statistik deskriptif. Selanjutnya uji chi-square dan cramer’s V digunakan untuk menganalisis hubungan antara karakteristik sosio-demografi dan penggunaan taman dengan SWB. Hasilnya tidak ditemukan adanya hubungan antara karakteristik sosio-demografi dengan SWB untuk kedua periode. Sebelum dan selama pandemi COVID-19, hubungan yang sangat kuat justru ditemukan antara variabel jarak, moda transportasi, jenis aktivitas, intensitas, dan durasi kunjungan dengan SWB penduduk Kota Surabaya.